Hijrah di Bulan Muharram

Saturday, December 17, 2011

Saatnya Untuk Berhijrah di Bulan Muharram


Tidak terasa waktu terus berpacu tiada henti. Hari silih berganti, dari minggu ke minggu, bulan ke bulan dan tahun ke tahun serasa singkat, sehingga kita bertemu kembali dengan tahun baru Hijriyah 1433 H.

Umur kita terus bertambah dari tahun ke tahun, walaupun pada hakikatnya, sebenarnya jatah hidup kita di dunia ini semakin lama semakin berkurang. Usia semakin tua, dan kematian semakin lama semakin mendekat, sadarkah kita akan semua itu?

Atau kita terlalu asyik dengan gemerlapnya dunia dan hiruk pikuk aktivitas dengan kesibukannya, sehingga lupa akan masa yang terus bergulir dengan seiringnya waktu, tanpa ada seorangpun yang mampu menghentikannya. Padahal Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap waktu ini, sebagaimana firman Allah Subhaanahu Wa Ta’aala yang berbunyi,

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.(Al-‘Ashr: 1-3)

Waktu ini sangat berharga, dan kita diperintah oleh Allah Subhaanahu Wa Ta’aala agar kita jangan menyia-nyiakan waktu hidup di dunia ini dengan sesuatu yang tidak ada manfaatnya. Bahkan meninggalkan sesuatu yang tida ada manfaatnya merupakan salah satu bentuk kesempunaan Islamnya seseorang. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah Shallallaahu ’Alaihi Wasallam, beliau bersada,

Diantara kesempurnaan Islamnya seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak ada manfaatnya.” (HR. Tirmidzi)

Bagi orang yang beriman, sesuatu yang tidak ada manfaatnya saja dia tinggalkan, apalagi sesuatu yang banyak madharatnya, dia akan lebih menghindarinya dengan sekuat tenaga, agar tidak terjerumus kedalam kehancuran.

Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita dituntut untuk berjuang dengan sungguh–sungguh agar mengoptimalkan kemampuan kita yang ada untuk kemashlahatan umat ini. Terlebih dibulan yang suci ini (bulan Muharram), marilah kita gunakan moment dengan sebaik-baiknya, untuk sama-sama berjihad dijalan Allah dengan sungguh-sungguh, dan hanya mengharap rahmat serta ampunan Allah Subhaanahu Wa Ta’aala. Sebagaimana firman-Nya,

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Al-Baqarah: 218)

Bahkan siapapun yang menggunakan segenap kemampuan yang ada untuk terus berjuang di jalan Allah Subhaanahu Wa Ta’aala, baik harta, ilmu, tenaga maupun jiwanya, maka dia mendapatkan kedudukan yang tinggi  di sisi Allah Subhaanahu Wa Ta’aala, dan dia termasuk orang yang memperoleh kemenangan.

Kemenangan yang hakiki yaitu ketika dia mempu menundukkan hawa nafsunya untuk selalu menjalankan ketaatan kepada Allah Subhaanahu Wa Ta’aala dan Rasul-Nya. Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman:

Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.(At-Taubah:20)

Marilah kita berhijrah dari keburukan kepada kebaikan, dari kekufuran kepada keimana, dari kemaksiatan kepada ketaatan, dari kehinaan menuju kemuliaan, agar kita menjadi manusia yang lebih baik di tahun baru ini. Hijrah bagi kita adalah hijrah bukan dalam arti yang sebenarnya, sebagaimana dijelaskan dalam hadits Rasulullah Shallallaahu ’Alaihi Wasallam, bahwa beliau bersabda,

Tidak ada hijrah lagi sesudah fathu Mekah selain jihad, niat, dan apabila diserukan berangkat (pergi berperang) maka berangkatlah.” (HR. Bukhari)

Jadikanlah moment tahun baru Islam ini sebagai tonggak kebangkitan kaum mislimin, untuk terus selalu berjuang tanpa kenal lelah dalam memberikan sesuatu yang terbaik, yang bermanfaat bagi kemashlahatan umat ini. Hal ini tentu sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Allah Subhaanahu Wa Ta’aala berfirman,

Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah; dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.(At-Taghaabun: 16)

Allah Subhaanahu Wa Ta’aala memerintahkan kita untuk bertakwa kepadanya menurut kesanggupannya. Diikuti dengan ketaatan pada aturan Allah dan Rasul-Nya dengan sebaik-baiknya. Semoga kita selalu istiqamah dalam menjalankannya.

No comments:

Post a Comment